Kambing Peranakan Ettawa (PE) ras Kaligesing merupakan trade mark Kabupaten Purworejo yang cukup dikenal. Berbagai sumber menyebutkan bahwa ettawa berasal dari India yang didatangkan pada jaman kolonial belanda. Namun siapa yang membawa kambing besar itu sampai ke Purworejo?
Salah satu sumber terpercaya yaitu Ny Hadi Sukarman (67) menyebutkan bahwa keberadaan kambing Ettawa Kaligesing tak lepas dari bagian kehidupan Mangharam Teloomal, seorang bangsawan India. Saat itu terjadi pergolakan melawan penjajahan Inggris yang dipimpin Mahatma Gandhi, ia pun terlibat di dalamnya. Akhirnya ia tertangkap dan dibuang ke Sawah Lunto, Sumatera Utara untuk dipekerjakan di sebuah tambang batubara. Menjelang habis masa tahanan ia mendengar kabar bahwa Purworejo direncanakan akan dijadikan kota asisten residen. Setelah habis masa tahanannya ia pun segera menuju ke Purworejo. Tiba di Purworejo Mangharam tak diijinkan untuk bertempat tinggal berbaur dengan penduduk pribumi, tetapi harus menetap di Pendopo Kabupaten Purworejo. Hal tersebut memang kebijakan pemerintah saat itu yang dipimpin oleh Bupati Cokronegoro bahwa orang asing tak diijinkan bertempat tinggal di kampung. Selama tinggal di pendopo ia sangat akrab dengan Ucik Sukati (istri selir bupati), Ucik Sukati mempunyai keponakan yang cantik bernama Saminten dari Kaligesing, akhirnya Mangharam kenal dengan Saminten dan menikahinya. Dari perkawinan Mangharam-Saminten dikaruniai 3 orang anak yaitu: Maria Aloysia Sarsuti (Ny Hadi Sukarman), Moch Laal, Katerina Valentin.
Karena jiwa wiraswastanya yang besar, pada tahun 1943 Mangharam pun mendatangkan kambing benggala sebanyak 200 ekor dari India untuk dipelihara dan dikembangbiakkan di Kaligesing.
Akhirnya kambing ettawa yang sekarang lebih dikenal dengan Peranakan Ettawa (PE) berkembang biak di Purworejo dengan sentra di Kaligesing, dengan berbagai usaha penelitian dan persilangan yang ditangani oleh Pemerintah Purworejo akhirnya pada tahun 1958 hasil silangan kambing lokal dan kambing India setelah keturunan ke 5 menunjukkan kemurnian sifatnya. Maka pada tahun tersebut disepakati untuk pembersihan kambing jantan yang kualitasnya kurang baik yaitu dengan penjualan ke luar daerah, pemotongan dan kastrasi. Selanjutnya pejantan keturunan ke 5 yang terpilih sebagai pemacek (pengawin) dikembangbiakkan dan keturunannya sekarang dikenal dengan nama Kambing Ettawa Ras Kaligesing
Browse: Home > Icone ing kampung kulo
Minggu, 21 Februari 2010
Icone ing kampung kulo
Label: Informasi
0 Comments:
Posting Komentar