MEMASUKI tahun ke-7 penyelenggaraan Jakarta Fashion & Food Festival, Mal Kelapa Gading (PT Summarecon Agung Tbk) bersama ESMOD Jakarta kembali mengadakan kontes desain, “Gading Fashion Entrepreneurship Awards (GFEA) 2010. Maka, terpilihlah tiga pemenang yang siap meramaikan bisnis ritel fesyen Indonesia.
Perhetalan GFEA 2010 diawali dengan penerimaan desain dari peserta di seluruh Indonesia. Ditetapkanlah 13 finalis yang maju untuk mengikuti tahap seleksi I penjurian sesuai kriteria yang ditentukan pada 3 Mei 2010 lalu di ESMOD Jakarta. Kemudian, tersaring 10 finalis yang wajib merealisasikan empat desain sesuai tema besar yang diberikan, yakni sentuhan Indonesia, lewat pergelaran fashion show.
Final diselenggarakan pada 14 Mei 2010 yang menampilkan karya-karya 10 peserta, di antaranya Martini Laura Sidabutar (Jakarta), Eridani (Bogor), Erika Ardianto (Jakarta), Soko Wiyanto (Bali), Vonny Chyntia Kirana (Jakarta), Dian Puspita Rini (Bali), Juman Gulinazer (Jakarta), Sere Marini (Jakarta), Lie Lulu (Jakarta), dan Melisha Rouslyn (Jakarta). Display koleksi mereka pun telah dipamerkan kepada khalayak umum sejak 7-23 Mei 2010 di Forum Mal Mal Kelapa Gading V.
Usai melewati perundingan yang cukup alot, para juri yang terdiri dari Musa Widyatmojo (desainer), Denden Sulaksana (Marketing Communication Manager PT Summarecon Agung Tbk), Suzana Wanasuka (desainer), Ninuk Mardiana Prambudi (wartawan senior mode), dan Dewi Kertanegara (Star Department Store) pun berhasil menentukan tiga juara. Ketiga pemenang, adalah Vonny Chyntia Kirana, Eridani, dan Sere Marini.
“Saya mengangkat desain dari kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan. Kenapa? Karena belum banyak yang mengangkatnya, selain warnanya yang cantik dan nyaman,” ujar salah Sere, salah seorang pemenang kepada okezone usai acara GFEA 2010 di Forum Mal Mal Kelapa Gading V, Jakarta, Jumat (24/5/2010).
Melalui ajang GFEA 2010, para desainer muda yang terpilih diharapkan dapat bersaing di dunia ritel hingga konsumen mode Indonesia bisa memiliki lebih banyak pilihan. Oleh karena itu, salah satu syarat peserta adalah sudah berpengalaman dalam bidang mode, sudah berproduksi minimal dua tahun, dan sudah memiliki brand sendiri ataupun kolektif.
“Kami mempertimbangkan kriteria, seperti business concept, entrepreneurship skill, motivasi, daya jual, dan pengalaman. Misalnya pertimbangan, ada karya yang kalau dipasarkan di Jakarta agak sulit dijual, tapi lebih mudah kalau di daerah. Entrepreneurship skill seperti keterampilan tampil di muka umum, berbicara, dan mempresentasikan karya juga harus mereka kuasai,” terang Musa Widyatmojo selaku ketua dewan juri saat berbincang dengan okezone di tempat yang sama.
Para pemenang GFEA 2010 mendapatkan beasiswa studi program satu tahun Fashion Business Retail di ESMOD Jakarta. Mereka juga akan berkesempatakan memasarkan produk fesyen di The Catwalk Fashion Gallery Mal Kelapa Gading sebagai pusat perbelanjaan yang peduli akan dunia mode.
Selain 40 karya finalis, ajang final GFEA 2010 menampilkan pula sekuen khusus yang memperlihatkan 12 koleksi dari dua pemenang GFEA 2009 lalu yang memeroleh beasiswa lanjutan ke program studi 3 tahun. Mereka adalah Michele Maitlin dengan tema koleksi “Powerful Heroine” dan Fatati Nurdiana dengan tema koleksi “Beyond The Wall”.
Sumber : okezone.com
Perhetalan GFEA 2010 diawali dengan penerimaan desain dari peserta di seluruh Indonesia. Ditetapkanlah 13 finalis yang maju untuk mengikuti tahap seleksi I penjurian sesuai kriteria yang ditentukan pada 3 Mei 2010 lalu di ESMOD Jakarta. Kemudian, tersaring 10 finalis yang wajib merealisasikan empat desain sesuai tema besar yang diberikan, yakni sentuhan Indonesia, lewat pergelaran fashion show.
Final diselenggarakan pada 14 Mei 2010 yang menampilkan karya-karya 10 peserta, di antaranya Martini Laura Sidabutar (Jakarta), Eridani (Bogor), Erika Ardianto (Jakarta), Soko Wiyanto (Bali), Vonny Chyntia Kirana (Jakarta), Dian Puspita Rini (Bali), Juman Gulinazer (Jakarta), Sere Marini (Jakarta), Lie Lulu (Jakarta), dan Melisha Rouslyn (Jakarta). Display koleksi mereka pun telah dipamerkan kepada khalayak umum sejak 7-23 Mei 2010 di Forum Mal Mal Kelapa Gading V.
Usai melewati perundingan yang cukup alot, para juri yang terdiri dari Musa Widyatmojo (desainer), Denden Sulaksana (Marketing Communication Manager PT Summarecon Agung Tbk), Suzana Wanasuka (desainer), Ninuk Mardiana Prambudi (wartawan senior mode), dan Dewi Kertanegara (Star Department Store) pun berhasil menentukan tiga juara. Ketiga pemenang, adalah Vonny Chyntia Kirana, Eridani, dan Sere Marini.
“Saya mengangkat desain dari kain Sasirangan dari Kalimantan Selatan. Kenapa? Karena belum banyak yang mengangkatnya, selain warnanya yang cantik dan nyaman,” ujar salah Sere, salah seorang pemenang kepada okezone usai acara GFEA 2010 di Forum Mal Mal Kelapa Gading V, Jakarta, Jumat (24/5/2010).
Melalui ajang GFEA 2010, para desainer muda yang terpilih diharapkan dapat bersaing di dunia ritel hingga konsumen mode Indonesia bisa memiliki lebih banyak pilihan. Oleh karena itu, salah satu syarat peserta adalah sudah berpengalaman dalam bidang mode, sudah berproduksi minimal dua tahun, dan sudah memiliki brand sendiri ataupun kolektif.
“Kami mempertimbangkan kriteria, seperti business concept, entrepreneurship skill, motivasi, daya jual, dan pengalaman. Misalnya pertimbangan, ada karya yang kalau dipasarkan di Jakarta agak sulit dijual, tapi lebih mudah kalau di daerah. Entrepreneurship skill seperti keterampilan tampil di muka umum, berbicara, dan mempresentasikan karya juga harus mereka kuasai,” terang Musa Widyatmojo selaku ketua dewan juri saat berbincang dengan okezone di tempat yang sama.
Para pemenang GFEA 2010 mendapatkan beasiswa studi program satu tahun Fashion Business Retail di ESMOD Jakarta. Mereka juga akan berkesempatakan memasarkan produk fesyen di The Catwalk Fashion Gallery Mal Kelapa Gading sebagai pusat perbelanjaan yang peduli akan dunia mode.
Selain 40 karya finalis, ajang final GFEA 2010 menampilkan pula sekuen khusus yang memperlihatkan 12 koleksi dari dua pemenang GFEA 2009 lalu yang memeroleh beasiswa lanjutan ke program studi 3 tahun. Mereka adalah Michele Maitlin dengan tema koleksi “Powerful Heroine” dan Fatati Nurdiana dengan tema koleksi “Beyond The Wall”.
Sumber : okezone.com